Pasalnya, limbah cair berwarna hitam pekat dan air berlendir seperti gumpalan, telah membuat warga tidak bisa mandi dan mencuci pakaian seperti biasanya di sungai Cikarang di desa tersebut.
Iwan, salah seorang warga Desa Lulut yang kesehariannya memakai air sungai tersebut menuturkan, dia dan warga lainnya sangat geram dan marah karena melihat sungai Cikarang ini tercemar limbah perusahaan. Mengingat, air di sungai tersebut sangat dibutuhkan seluruh warga Lulut, karena aliran air untuk keperluan keseharian warga sumbernya dari sungai Cikarang ini.
“ Tengok aja warna air sungai itu bang, hitam pekat dan gumpalan lendir. Itu jelas limbah dari pabrik. Karena kalau limbahnya berasal dari rumah tangga mana ada seperti itu,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (30/1/24).
“Lagian warga desa sini tidak ada yang memproduksi barang baku ke barang jadi, ya home produksi gitu tidak ada,” tambah dia.
Ditempat yang berbeda ketua RW 01, yang akrab dipanggil Koko, membenarkan adanya pencemaran pada sungai Cikarang itu, pria paruh baya ini menduga limbah yang mencemari Sungai Cikarang itu berasal dari pabrik.
” Saya berharap agar pihak-pihak dan atau oknum yang terlibat didalam pencemaran sungai tersebut tergerak hati nuraninya untuk tidak membuang limbah cair ke sungai,” ujar Koko.
(NN/D)
Sumber: JurnalBogor
Komentar